Logo

Klenteng Khonghucu di Surabaya

Santoso, Ayu Reni (2001) Klenteng Khonghucu di Surabaya. Bachelor thesis, Petra Christian University.

Full text not available from this repository.

Abstract

Agama Khonghucu telah ada dan diterima di bumi Indonesia lebih dari seabad yang lalu. Salah satu fungsi dari arsitektur adalah mengungkapkan kebudayaan, dan, unsur-unsur kebudayaan itu antara lain adalah agama dan adat-istiadat. Sejak adanya peradaban manusia, agama merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Salah satu agama yang jarang disentuh oleh masyarakat Indonesia adalah agama Khonghucu. Seiring dengan tergencetnya agama Khonghucu oleh rejim Orde Baru (1966-1998), agama Khonghucu di Indonesia juga tidak bisa berkembang dengan leluasa. Banyak aktivitasnya yang terganggu. Namun, dengan dikeluarkannya Keppres No.6/2000 yang isinya mencabut Inpres No. 14/1967 yang sarat dengan pembatasan dan diskriminasi atas gerak masyarakat Tionghoa untuk melaksanakan ritual agama, adat-istiadat dan budayanya, maka umat Khonghucu di Indonesia mulai bangkit kembali menata dirinya, menuntut kembali hak-haknya yang selama ini telah dihilangkan. Hal inilah yang menimbulkan niatan Makin Boen Bio Surabaya selaku Komisaris Daerah Matakin Jawa Timur untuk mendirikan sebuah klenteng Khonghucu di wilayah Surabaya Barat. Tujuan dari proyek Klenteng Khonghucu ini adalah menyediakan tempat yang layak bagi umat Khonghucu dalam beribadah, selain untuk menyediakan informasi dan fasilitas yang memadai bagi masyarakat yang ingin mengenal adat- istiadat dan budaya Tiongkok.dan juga menyediakan wadah pendidikan formal di tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, sebagai motor pengenalan dan pelestarian adat-istiadat dan budaya Tiongkok di wilayah Jawa Timur pada umumnya dan di Surabaya pada khususnya. Perancangan bangunan menggunakan konsep keselarasan dan keseimbangan yang didasarkan pada dua prinsip kejadian dan perubahan alam semesta yaitu iem dan yang, dengan menggunakan feng shui sebagai pendekatan desainnya. Hasil akhir perencanaan menunjukkan bahwa perencanaan tapak ditata berdasarkan put kwa dengan bentuk bangunan dan detail-detailnya yang merupakan simbolisasi lima unsur dalam feng shui, kesemuanya ini mempunyai tujuan akhir untuk menghadirkan bangunan yang selaras dan harmonis dengan alam.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: confucian, shrines, design, plan, surabaya
Subjects: UNSPECIFIED
Divisions: UNSPECIFIED
Depositing User: Admin
Date Deposited: 23 Mar 2011 18:48
Last Modified: 31 Mar 2011 17:19
URI: https://repository.petra.ac.id/id/eprint/2341

Actions (login required)

View Item