RELASI BENTUK-MAKNA ARSITEKTUR JAWA PADA GEREJA KATOLIK HATI KUDUS YESUS, GANJURAN DALAM TINJAUAN TEORITIK DAN PENGALAMAN

Laurens, Joyce Marcella (2014) RELASI BENTUK-MAKNA ARSITEKTUR JAWA PADA GEREJA KATOLIK HATI KUDUS YESUS, GANJURAN DALAM TINJAUAN TEORITIK DAN PENGALAMAN. In: Seminar dan Forum Diskusi 3, 27-11-2014 - 27-11-2014, Yogyakarta - Indonesia.

PDF Download (1133Kb)

Abstract

ABSTRAK: Bentuk arsitektur gereja Katolik Hati Kudus Yesus, Ganjuran yang didominasi oleb bentuk arsitektur Jawa, merupakan perwujudan lahiriah dari proses inkulturasi dalam Gereja Katolik, yaitu adanya interaksi iman Katolik dengan kebudayaan masyarakat setempat. Sebagai sebuah bentuk pengungkapan iman Katolik, arsitektur gereja Katolik ini tidak terhindarkan dari saratnya makna yang dirancang berada “di balik” tatanan bentuknya, Kualitas relasi bentuk-makna dalam arsitektur Gereja dapat membawa jemaat pada konteks kesakralan bagi terbentuknya pengalaman religius. Namun, makna yang dikenali jemaat pengguna melalui pengalaman perseptualnya tidak selalu sama dengan makna konseptual yang secara teoritis digagas arsitek/perancang gereja, sehingga dapat terjadi tidak berperannya arsitektur Gereja Katolik sebagai katalis bagi pengalaman religius jemaat penggunanya. Penelitian ini bertujuan mengungkap seluruh relasi makna dan bentuk inkulturasi arsitektur Gereja Katolik pada objek studi, secara konseptual maupun perseptual. dalam konteks arsitektur sakral. Penelitian bersifat deskriptif, analitis dan interpretatif berdasarkan data literatur dan data empiris. Pendekatan archetype dan teori makna digunakan untuk menelaah berbagai lapis makna yang secara konseptual terdapat dalam relasi bentuk-makna serta pendekatan behavioral dengan lens model digunakan untuk menelaah makna perseptual yang dialami pengguna. Tulisan ini merupakan bagian dari penelitian yang sedang berlangsung diharapkan hasil penelitian dapat berkontribusi terhadap pengembangan pengetahuan teoritis mengenai relasi bentuk-makna konseptual dan perseptual, untuk keberlanjutan arsitektur setempat dan pemahaman inkulturasi arsitektur Gereja Katolik secara lebih utuh.

Actions (login required)