Refleksi tentang Delik Korupsi (Sebuah Kajian Historis dan Filosofis atas Rumusan Delik Korupsi Produk Legislasi dan Kodifikasi)

Simanjuntak, Augustinus (2020) Refleksi tentang Delik Korupsi (Sebuah Kajian Historis dan Filosofis atas Rumusan Delik Korupsi Produk Legislasi dan Kodifikasi). Edisi Pertama . PT Radja Grafindo Persada, Depok. ISBN 978-623-231-586-0

	PDF Download (23Kb)
	PDF Download (23Kb)

Abstract

Norma tindak pidana korupsi (delik korupsi) sudah selayaknya dikaji secara komprehensif dan mendalam dalam rangka pengembangan substansi undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi. Dengan demikian norma yang disusun senantiasa bersifat antisipatif dan mampu menjangkau ragam modus baru dalam tindak pidana korupsi di masa mendatang. Dalam kajian ini terdapat perbandingan antara delik korupsi yang merupakan produk legislasi dengan delik korupsi hasil kodifikasi lewat proses hermeneutik atas norma-norma dasar yang sudah ada di dalam KUHP. Proses kodifikasi dilakukan melalui legal reasoning, baik di fakultas hukum maupun hasil anotasi atas putusan-putusan hakim yang sudah inkracht. Pembandingan ini bertujuan untuk menemukan konsep delik korupsi yang sesuai dengan asas-asas dan karakter hukum pidana, bukan mengarah pada karakter hukum administrasi (pemerintahan). Setelah membahas korupsi sebagai konsep hukum, buku ini secara konseptual mengulas tentang kedudukan delik korupsi pada sistem ekonomi yang populer (liberalisme, sosialisme dan campuran). Kemudian pembahasan dilanjutkan dengan sejarah rumusan delik korupsi di Indonesia, hakekat tindak pidana korupsi dan evaluasi kesesuaian antara rumusan delik korupsi dengan asas-asas hukum pidana. Pembahasan lebih jauh ialah filosofi perumusan delik korupsi sebelum dituangkan ke dalam undang-undang. Berlandaskan kajian filosofi ini arah pengembangan delik korupsi yang selama ini bergeser dari kodifikasi ke proses legislasi perlu dikembalikan ke haluan delik kodifikasi guna mempertahankan karakter hukum pidana dalam pemberantasan korupsi. Karena itu buku ini sangat penting dibaca oleh para legislator, penegak hukum (hakim dan jaksa), pengacara, akademisi hukum, mahasiswa dan masyarakat.

Actions (login required)