Hadi, Ido Prijana (2017) Akurasi Berita di Media Sosial Menurut Pengguna (Studi Fenomenologi Pengguna Media Sosial). In: Komunikasi Dalam Membangun Kebersamaan Dan Kemajemukan Bangsa. Konferensi Nasional ASPIKOM 2017, 05-10-2017 - 05-10-2017, Salatiga - Indonesia.
Abstract
ABSTRACT The era of using gadgets and the freedom of accessing and publishing information on social media has become increasingly massive. Not infrequently evolved hoax information deliberately spread by people who have a particular interest. The goal is clear to disrupt the situation or create uncertainty. Especially in the increasingly chaotic political situation, opportunistic people can take advantage of the situation. Therefore, every social media user really needs to understand media literacy to be responsible individuals to others as well. This research uses constructivist interpretive paradigm, qualitative approach with phenomenology method which tried to focus the construction of experience and deep understanding of social media users (emic perspective) for what they do and face in everyday life. The subject of the study as well as the unit of analysis is the experience or narratives of the story obtained from the individual who became the research participant. The result of this study was not spread the news (share) that was not certain or accuracy could not be accounted for. Do not easily believe the news circulating in social media let alone the source was not clear. The mainstream media creates accounts in social media to synergize and manage news / information for the benefit of its citizens and media. As well as the media mainstream in collaboration with citizens in covering events as a form of media awareness to participate empower citizens more media literate. Keywords: accuracy, news on social media, phenomenology ABSTRAK Era penggunaan gadget dan kebebasan mengakses dan memublikasikan informasi di media sosial sudah semakin massif. Tidak jarang berkembang informasi-informasi hoax yang sengaja disebar oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan tertentu. Tujuannya jelas untuk mengacaukan situasi atau membuat ketidakpastian. Terlebih dalam situasi politik yang semakin carut marut, bisa terjadi orang-orang oportunistik memanfaatkan situasi yang terjadi. Oleh karena itu, setiap pengguna media sosial sangat perlu memahami literasi media agar menjadi pribadi-pribadi yang bertanggungjawab pada orang lain juga. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif konstruktivis, pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi dimana berusaha memfokuskan konstruksi pengalaman dan pemahaman mendalam dari para pengguna media sosial (perspektif emik) atas apa yang mereka lakukan dan hadapi dalam kesehariuan. Subyek penelitian sekaligus unit analisis adalah pengalaman atau narasi-narasi kisah yang diperoleh dari individu yang menjadi partisipan penelitian. Hasil penelitian adalah jangan menyebarkan berita (share) yang belum pasti atau akurasinya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Jangan mudah percaya kepada berita yang beredar di media sosial apalagi yang sumbernya tidak jelas. Media �mainstream� membuat akun di media sosial guna mensinergikan dan mengelola berita/ informasi untuk kepentingan warga dan medianya. Serta media �mainstream� berkolaborasi dengan warga dalam meliput peristiwa sebagai bentuk kesadaran media ikut memberdayakan warga masyarakat lebih melek media.. Kata kunci : akurasi, berita media sosial, fenomenologi
Actions (login required)