Logo

Netnographi Komunikasi

Priyowidodo, Gatut (2020) Netnographi Komunikasi. Riset Komunikasi . Rajawali Pers Jakarta. ISBN 978-623-231-413-9

[img] PDF
Download (738Kb)
    [img] PDF
    Download (3454Kb)

      Abstract

      Netnografi bukan kata tunggal. Ia gabungan dari internet dan etnografi. Itu artinya ia adalah penjelmaan sebuah istilah dalam kekinian. Istilah netnografi diciptakan oleh Kozinets (1998) untuk merujuk pada pendekatan etnografi untuk mempelajari komunitas online atau komunitas virtual. Pendekatan etnografis, pada intinya, berfokus pada kelompok berbagai budaya untuk menemukan pola kepercayaan, nilai, dan perilaku bersama di antara anggota kelompok ini (Creswell, 2007). Secara sederhana metode riset ini memang mengandalkan diskusi, interaksi, komunikasi dan relasi yang terbangun melalui sejumlah platform media sosial. Ada interaksi yang merupakan refleksi terjadinya percakapan interaktif diantara anggota komunitas online. Bahkan jika meminjam istilah Geertz (1973 dalam Probonegoro, 2012), bila percakapan itu terbagi atas dua jenis deskripsi yakni deskripsi dan deskripsi mendalam, maka uraiannya dapat dibedakan secara ringkas sebagai berikut : Tabel Perbandingannya Deskripsi dengan Deskripsi Mendalam Deskripsi Deskripsi Mendalam - Metode observasi, partisipasi, wawancara - Data diambil secara horizontal & deduksi, bisa kombinasi dengan induksi - Sifat ilmu Nomotetis - Hubungan di antara gejala – fungsional, sebab-akibat - Ada test tentang salah-benar (wright and wrong) penelitian (misalnya dengan statistik - Metode observasi, partisipasi, wawancara, masuk ke dalam perasaan dan pikiran obyek - Data diambil secara vertikal, induksi - Sifat ilmu Ideografis, menggunakan paradigma interpretatif (simbolik, metaforik) - Tidak ada hubungan fungsional, bisa menjadi lingkar hermeneutik - Tidak ada test untuk truth dan untruth. Biasanya digunakan “test” intersubyektivitas untuk melihat hasil penelitian itu make sense atau tidak. Berdasarkan penekanan pada masing-masing deskripsi di atas, sangat jelas bahwa penelitian etnographi dan netnographi memiliki pembeda tapi juga sekaligus persamaan yang kuat. Semua tergantung dari sudut pandang dari mana peneliti memberikan penguatan diskripsi. Mengikuti alur pemahaman di atas, maka antara etnografi dan netnografi juga memiliki persamaan dan perbedaan-perbedaan yang kurang lebih sama. Hobbs (2006) mendefinisikan etnografi sebagai sebuah koktail metodologis yang berasumsi bahwa keterlibatan personal (peneliti) dengan subyek (orang-orang yang diteliti) merupakan kunci untuk memahami setting sosial atau budaya tertentu. Obervasi berpartisipasi merupakan komponen paling umum dari metodologi etnografi. Namun wawancara, analisis wacana dan percakapan, analisis dokumenter, film dan fotografi, semua memiliki tempatnya masing-masing dalam repertoar para etnografer. Deskripsi merupakan inti dari etnografi, dan bagaimanapun deskripsi itu dikonstruksi merupakan makna intens kehidupan sosial dari perspektif sehari-hari anggota kelompok yang diteliti. Sementara Bryman (2012) mengartikan etnografi sebagai sebuah metode penelitian di mana peneliti menceburkan diri dalam lingkungan sosial yang diteliti dalam waktu yang cukup lama, melakukan observasi rutin atas perilaku anggota-anggota lingkungan tersebut, mendengarkan dan terlibat dalam percakapan sehari-hari, mewawancarai informan atas masalah-masalah yang (mungkin) tidak secara langsung berkaitan dengan observasi, mengumpulkan dokumen tentang kelompok, mengembangkan sebuah pemahaman mengenai kebudayaan dari kelompok dan perilaku orang-orang dalam konteks budaya tersebut, dan menulis laporan lengkap dari lingkungan sosial yang diamatinya. Atau menurut Hoey (2008) istilah etnografi telah disamakan dengan hampir semua proyek penelitian kualitatif di mana tujuannya adalah untuk memberikan deskripsi rinci, mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan praktik. Ini kadang-kadang disebut sebagai deskripsi tebal - sebuah istilah yang dikaitkan dengan antropolog Clifford Geertz menulis tentang gagasan teori interpretatif budaya pada awal 1970-an (misalnya, lihat The Interpretation of Cultures, pertama kali diterbitkan sebagai koleksi pada tahun 1973) . Penggunaan istilah kualitatif dimaksudkan untuk membedakan jenis penelitian ilmu sosial dari lebih kuantitatif atau penelitian yang berorientasi statistik. Dua pendekatan, yaitu, kuantitatif dan kualitatif, walaupun seringkali saling melengkapi, pada akhirnya memiliki tujuan yang berbeda. https://brianhoey.com/research/ethnography/. Sementara netnografi adalah cara untuk melakukan penelitian antropologi melalui internet, menggunakan informasi yang tersedia secara publik di mana semua orang bebas berbagi melalui media sosial. Menurut Kozinets (2010) sebagaimana dikutip Bowler Jr.,(2010) merekomendasikan tahapan metodologis dan prosedur studi netnografi mencakup : Entrée: perumusan pertanyaan penelitian dan identifikasi komunitas online yang sesuai untuk studi. Koleksi data: salinan langsung dari komunikasi yang dimediasi komputer oleh anggota komunitas online dan pengamatan komunitas dan anggotanya, interaksi dan artinya. Analisis dan interpretasi: klasifikasi, analisis pengkodean, dan kontekstualisasi tindakan komunikatif. Semua langkah ini harus diambil sesuai dengan etika penelitian. Pengumpulan data dalam netnografi mencakup tiga jenis data yang berbeda, yaitu data arsip, data elisitasi, dan data catatan lapangan. Koleksi data adalah proses pengumpulan data lapangan yang berbasis pada komunitas online. Netnographi mengenal tiga jenis data yakni (a) archival data yakni data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk memperoleh tambahan informasi terkait kedalaman pengetahuan dalam konteks budaya, (b) elicited data yakni data yang dihasilkan melalui penangkapan dan pencatatan peristiwa dan interaksi komunitas online; dan (c) fieldnote data yakni data sketsa peneliti sebagai catatan lapangan. Pengumpulan data melibatkan salinan langsung dari komunikasi online yang dimediasi computer anggota masyarakat dan pengamatan komunitas dan anggotanya, interaksi dan maknanya.

      Item Type: Book
      Additional Information: Referensi MK Penelitian Sosial
      Subjects: H Social Sciences
      Divisions: Faculty of Communication Science > Communication Science Department
      Depositing User: Admin
      Date Deposited: 27 Aug 2020 19:51
      Last Modified: 31 Aug 2020 22:18
      URI: https://repository.petra.ac.id/id/eprint/18861

      Actions (login required)

      View Item