Hardjito, Djwantoro (2012) Saatnya Berguru ke Malaysia? KOMPAS.
This is the latest version of this item.
| PDF - Published Version Download (166Kb) | Preview | |
| PDF Download (78Kb) | Preview | |
| PDF Download (78Kb) | Preview |
Abstract
Hari-hari belakangan ini kalangan kampus memiliki topik diskusi hangat: kewajiban publikasi karya ilmiah agar dapat lulus program S-1, S-2, ataupun S-3. Alasan utama di balik keputusan itu adalah minimnya jumlah publikasi dari Indonesia jika dibandingkan dengan negara jiran, Malaysia. Berdasarkan data Scopus (www.sciencedirect.com) per 9 Februari 2012, tercatat National University of Singapore sebagai universitas dengan jumlah publikasi tertinggi di Singapura (64.991 publikasi), sekaligus ”juara”-nya ASEAN. Mahidol University sebagai yang tertinggi di Thailand (17.414), sementara University of Malaya (16.027) mencatat jumlah publikasi tertinggi di Malaysia. Indonesia? ”Juara”-nya ITB yang mencatatkan angka 2.029 publikasi. Memang lebih tinggi daripada prestasi universitas ”juara” dari Vietnam, Brunei, Laos, ataupun Myanmar, tetapi kalah jauh dibanding ”juara”-nya Malaysia. download file pdf-nya untuk artikel lengkap ini...
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering Department |
Depositing User: | Djwantoro Hardjito |
Date Deposited: | 01 May 2012 09:49 |
Last Modified: | 01 May 2012 09:49 |
URI: | https://repository.petra.ac.id/id/eprint/15421 |
Available Versions of this Item
- Saatnya Berguru ke Malaysia? (deposited 01 May 2012 09:49)[Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |