Chandra, Herry Pintardi Prakualifikasi Dan Evaluasi Penawaran Dalam Pemilihan Kontraktor Terhadap Kinerja Proyek. In: Konferensi Nasional Statistik ISAC 2013 Unpar Bandung, Nopember 2013, Unpar Bandung.
Abstract
Baik buruknya kinerja proyek konstruksi dapat disebabkan oleh ketepatan proses pemilihan kontraktor yang antara lain ditentukan oleh prakualifikasi dan evaluasi penawaran dari calon kontraktor yang akan mengikuti pelelangan proyek. Prakualifikasi merupakan bagian dari dokumen pelelangan yang disertakan yang mencerminkan kemampuan kontraktor dari aspek teknik dan keuangan pada proyek sebelumnya. Evaluasi penawaran merupakan proses terakhir untuk menentukan pemenang lelang dengan menggabungkan tujuan pemilik proyek, kemampuan kontraktor, dan harga terendah yang dapat dipertanggungjawabkan. Ada banyak proyek yang mengalami kegagalan karena ketidaktepatan memilih kontraktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontraktor diharapkan dapat berperan terhadap kinerja proyek yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu diketahui seberapa besar pengaruh prakualifikasi dan evaluasi penawaran dalam pemilihan kontraktor. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model empiris yang menggambarkan faktor-faktor penting pada prakualifikasi dan evaluasi penawaran dalam pemilihan kontraktor yang berpengaruh terhadap kinerja proyek. Data dikumpulkan dari jawaban kuesioner perusahaan kontraktor dengan kualifikasi gred 5, gred 6, dan gred 7, dan pemilik bangunan gedung bertingkat di Surabaya yang berjumlah 86 buah. Data yang didapat dengan lima skala tingkat kesetujuan diolah dengan menggunakan teknik analisis Structural Equational Modelling (SEM). Dengan analisis SEM dapat diketahui keterkaitan setiap variabel indikator terhadap variabel laten prakualifikasi, evaluasi penawaran dan kinerja proyek. Hasil model yang didapatkan menunjukkan nilai TLI sebesar 0,689 dan nilai CFI sebesar 0,741 yang berarti model cukup layak dalam memberikan hasil penelitian. Prakualifikasi dalam pemilihan kontraktor mempunyai pengaruh yang signifikan dalam upaya peningkatan kinerja proyek dengan koefisien analisis jalur sebesar 0,407 dan variabel indikator yang signifikan adalah reputasi di proyek sebelumnya dan atribut perusahaan. Di sisi lain, variabel evaluasi penawaran mempunyai pengaruh yang lebih kecil dari pada prakualifikasi dengan koefisien analisis jalur sebesar 0,146 dan variabel indikator yang signifikan adalah besarnya uang muka dan jaminan uang muka. Kinerja proyek lebih ditentukan oleh kepuasan pemangku kepentingan yang diberikan oleh kontraktor. Oleh karena itu kontraktor perlu memperhatikan reputasi di proyek sebelumnya dan atribut perusahaan yang dicerminkan oleh nama baik perusahaan, dan meningkatkan kemampuan finansialnya agar dicapai kepuasan bagi pemangku kepentingan proyek. Kata kunci: Evaluasi penawaran, kinerja proyek, prakualifikasi
Actions (login required)