Kwanda, Timoticin (2004) Desain Bangunan Baru Pada Kawasan Pelestarian di Surabaya. Dimensi Teknik Arsitektur, vol. 3 (no. 2). pp. 102-109. ISSN ISSN: 0126-219X, e-ISSN: 2338-7858
| PDF Download (1106Kb) | Preview | |
PDF Download (2943Kb) | ||
| PDF (paper - Timoticin) Download (1282Kb) | Preview |
Abstract
Setelah periode kehancuran properti yang terjadi pada tahun 1997, kemudian pada tahun 2001, peningkatan pertumbuhan ekonomi telah menghasilkan pembangunan bangunan baru atau infill design di daerah pelestarian Surabaya. Berdasarkan beberapa piagam dan rekomendasi yang dikenal secara internasional, prinsip-prinsip pengembangan pengisi baru di kawasan cagar budaya telah dikenal, seperti The Recommendation concerning the Safeguarding and Contemporary Role of Historic Areas (UNESCO, 1976), Piagam Washington (1987), dan The World Heritage Cities Management Guide (UNESCO, 1991). Secara umum, prinsip-prinsip menyatakan bahwa pengembangan pengisi baru harus dilakukan dalam gaya arsitektur yang sesuai dengan karakter bangunan di sekitarnya dan konteksnya. Sayangnya di Surabaya, beberapa kasus desain bangunan baru telah merusak karakter kawasan cagar budaya. Oleh karena itu, di masa depan kota Surabaya harus memastikan bahwa desain bangunan baru dilakukan sebagaiman mestinya dengan menyusun pedoman desain, rencana pelestarian dan kawasan pelestarian.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | desain bangunan baru, kawasan pelestarian |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Architecture Department |
Depositing User: | Admin |
Date Deposited: | 02 Jul 2020 04:57 |
Last Modified: | 03 Nov 2022 11:52 |
URI: | https://repository.petra.ac.id/id/eprint/18810 |
Actions (login required)
View Item |